Cara Hitung THR Pro Rata : kalkulator.co.id

 

Apa itu THR Pro Rata?

Salam! Apa kabar semuanya? Pada artikel jurnal kali ini, kita akan membahas mengenai cara menghitung THR pro rata. Sebelum kita mulai, mari kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan THR pro rata ini. THR pro rata merupakan singkatan dari Tunjangan Hari Raya pro rata.

Tunjangan Hari Raya (THR) pro rata adalah pembayaran tunjangan hari raya yang dihitung secara proporsional sesuai dengan jumlah bulan kerja dalam satu tahun. Hal ini sering diterapkan pada karyawan yang belum bekerja selama satu tahun penuh di suatu perusahaan.

Berikut ini adalah contoh penghitungan THR pro rata:

Bulan Kerja THR yang Diterima
3 bulan 75% dari THR full
6 bulan 50% dari THR full
9 bulan 25% dari THR full

Langkah-langkah Menghitung THR Pro Rata

Oke, sekarang kita akan membahas langkah-langkah dalam menghitung THR pro rata. Perhatikan dengan baik ya!

Langkah 1: Menghitung Jumlah Bulan Kerja

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung jumlah bulan kerja karyawan. Jumlah bulan kerja ini akan menjadi faktor penentu dalam perhitungan THR pro rata. Misalnya, seorang karyawan telah bekerja selama 7 bulan di suatu perusahaan.

Dalam kasus ini, kita akan menggunakan 7 bulan sebagai dasar perhitungan THR pro rata.

Langkah 2: Menentukan Persentase Pembayaran

Selanjutnya, kita perlu menentukan persentase pembayaran THR pro rata berdasarkan jumlah bulan kerja. Setiap perusahaan mungkin memiliki kebijakan yang berbeda dalam menentukan persentase ini. Sebagai contoh, dalam kasus ini, perusahaan telah menetapkan persentase pembayaran THR pro rata sebagai berikut:

Jumlah Bulan Kerja Persentase Pembayaran THR
1 – 3 bulan 25%
4 – 6 bulan 50%
7 – 9 bulan 75%

Langkah 3: Menghitung THR Pro Rata

Setelah menentukan persentase pembayaran THR pro rata, langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah THR yang akan diterima oleh karyawan tersebut. Caranya adalah sebagai berikut:

  1. Hitung persentase pembayaran THR pro rata berdasarkan jumlah bulan kerja.
  2. Misalnya, dalam kasus ini, karyawan telah bekerja selama 7 bulan, sehingga persentase yang berlaku adalah 75%.
  3. Kalikan persentase tersebut dengan jumlah THR penuh yang seharusnya diterima jika karyawan telah bekerja selama satu tahun penuh.
  4. Misalnya, jika THR full adalah Rp 10.000.000, maka jumlah THR pro rata yang akan diterima adalah 75% dari Rp 10.000.000, yaitu sebesar Rp 7.500.000.

FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa bedanya THR pro rata dengan THR penuh?

THR pro rata adalah pembayaran THR yang dihitung secara proporsional berdasarkan jumlah bulan kerja karyawan, sedangkan THR penuh adalah pembayaran THR yang diterima karyawan yang telah bekerja selama satu tahun penuh di suatu perusahaan.

Bagaimana jika karyawan telah bekerja selama lebih dari satu tahun?

Jika karyawan telah bekerja selama lebih dari satu tahun, maka ia berhak menerima THR penuh sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan tersebut.

Apakah THR pro rata harus dibayarkan kepada semua karyawan?

Tidak selalu. Kebijakan pembayaran THR pro rata dapat bervariasi tergantung pada peraturan perusahaan dan kebijakan manajemen.

Bagaimana cara menghitung THR pro rata jika bulan kerja karyawan tidak bulat?

Jika bulan kerja karyawan tidak bulat, yaitu misalnya 5 bulan 15 hari, maka biasanya perusahaan akan membulatkannya menjadi jumlah bulan kerja terdekat, dalam hal ini menjadi 5 bulan.

Sumber :